Asmaul Husna

Hikmah Al-Quran

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Al-Azhab:35

Saturday, February 27, 2010

Bahaya Ghazwul Fikri ! ( Perang Pemikiran )

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Perang. Siapa yang suka perang? Normalnya manusia tidak suka. Apalagi kaum ibu. Tapi ada saja pihak-pihak yang dengan sengaja mengobarkan perang karena maksud-maksud menguasai pihak-pihak yang ingin dikuasai. Dewasa ini perang tidak hanya menggunakan senjata fisik seperti bedil dan tombak. Dewasa ini perangnya bahkan lebih berbahaya karena yang mengobarkan perang justru menyembunyikan aktifitasnya dengan berbagai bungkus sehingga musuh yang diperangi tidak sadar sedang diperangi. Tujuannya tetap sama, yaitu mengalahkan dan menguasai musuh, hanya caranya yang berubah drastis.

Perang yang kita bicarakan ini adalah yang sangat konsepsional, sangat luas bidangnya, sangat lihai dalam memilih cara sehingga tidak disadari musuh, sangat jauh dampaknya kepada jiwa lawan dan sangat lama masa berlangsungnya. Ghazwul Fikri. Secara bahasa artinya perang pemikiran. Ada yang mengistilahkan dengan perang urat syaraf.

Perang ini baru muncul sekitar awal abad duapuluh dan merupakan upaya musuh-musuh untuk menjatuhkan kekuatan Islam secara tuntas. Ghazwul fikri dilaksanakan dengan cara melakukan dua tipudaya dasar yang disusupkan dalam fikrah (pemikiran) ummat Islam. Tiga tipudaya tersebut adalah takhwif (usaha untuk menimbulkan rasa takut kepada selain Allah), dan tadl-lil (usaha pengkaburan berbagai konsepsi dalam fikrah Islami). Adapun bentuk-bentuk upayanya dapat sangat beragam, antara lain:

- dengan berbagai opini sesat di media dan di tengah masyarakat muslim

- melalui film, sandiwara, pertunjukan seni, maupun lirik-lirik lagu yang dikemas indah

- melalui berbagai bentuk fiksi baik fiksi murni, fiksi ilmiah, cerita komik, cerita drama sampai cerita anak

- melalui berbagai sandiwara politik dan peristiwa seperti sandiwara Holocaust dimasa Perang Dunia II dan lain-lain

- melalui berbagai acara ilmiah yang mempertontonkan berbagai kecanggihan militer dan intelijen mereka

- melalui penyebaran berbagai adat kebiasaan non-Islam yang dipromosikan dan dikemas dengan berbagai keindahan dan kemeriahan

Mungkin masih banyak lagi cara-cara dan media perang mereka yang kita belum tahu, namun intinya tetap sama. Ini perang sungguhan dan ini perang yang curang.

Kecurangan yang paling nyata adalah dalam cara mereka bersembunyi ketika menyerang. Berbagai film-film menarik yang bahkan dinobatkan (oleh mereka sendiri) sebagai film-film terbaik, ternyata di dalam film itu ada berbagai propaganda anti Islam yang menusuk.

Promosi berbagai perayaan adat jahiliyah yang dikemas sedemikian rupa sebagai “warisan pelecehan terhadap nilai-nilai tinggi Islam. Misalnya di Mesir, digencarkan promosi kebudayaan Mesir kuno zaman Fir’aun, lengkap dengan segala atributnya dan berbagai upacara penyembahan berhala, itu semua bertujuan tersembunyi agar masyarakat Mesir yang kini Muslim mulai meninggalkan nilai-nilai Islam dan kembali bangga dengan nilai-nilai zaman Fir’aun.

Cobalah simak program-program sebuah channel tv khusus tentang berbagai kebudayaan dari tv berlangganan. Bahkan cd-cdnya dijual di toko cd.
Lalu untuk apa rubrik ini membicarakannya? Agaknya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa justru perang itu (Ghazwul Fikri) sangat tidak disadari di negeri ini. Para penjaga Benteng Terakhir negeri ini (baca: kaum ibu) apakah sadar bahwa setiap hari mereka dicekoki racun-racun Ghazwul Fikri lewat kotak kaca yang menjadi hiburan wajib setiap rumahtangga? Apakah para Penjaga Benteng Terakhir masih saja rela membelikan racun telinga dan jiwa bagi putra-putri mereka yang berbentuk berbagai format lagu, yang seolah wajib kini selalu hadir menghiasi pendengaran putra-putri kita dua-puluh-empat jam? 24 jam? Ya! Tidak jarang putra-putri kita belajar sampai tertidur tetap memasang alat mantra tersebut ke kuping mereka!

Mantra! Memang seperti mantra, boleh jadi lagu yang dipasang langsung ke telinga dapat mempengaruhi jiwa anak kita lewat kata-kata yang terdengar maupun tidak terdengar dari lagu tersebut. Efeknya bisa sampai seperti mantra. Seperti orang terhipnotis. Masih ingat fenomena Kurt Cobain musisi metal dari ujung Utara bumi yang membuat lagu tentang bunuh diri dan kemudian melaksanakannya? Kemudian jejak langkahnya diikuti oleh beberapa orang penggemarnya. Tersihir!

Tahukah para Penjaga Benteng Terakhir bahwa brainwashing atau cuci otak dapat terjadi dengan cara seseorang terus menerus mendengarkan kata-kata yang sama berulang-ulang, yang apalagi jika dikemas dengan nada-nada musik dan dentingan alat musik akan semakin memperkuat efeknya karena akan masuk ke bagian otak yang tanpa nalar? Jika seseorang sudah gandrung dengan suatu lagu, niscaya dia akan mendengarkannya berulang-ulang dan tak jarang mendengarkannya sambil sangat relaks yang berarti masuk ke tingkat kesadaran yang bisa dengan mudah disurupi jin?

Tanyakan pada para ahli ruqyah syar’iyyah (para terapis yang mempunyai ketrampilan mengobati orang kesurupan). Apakah para ibu muslimah dan para remaja penikmat lagu selalu mengerti apa yang dinyanyikan dalam lirik lagu kegemaran mereka? Banyak sekali yang mengaku tidak memperhatikan makna lagu, yang penting enak mengelus gendang telinga, meskipun kadang sebenarnya mudah saja mempelajari lirik lagu tersebut, tapi jarang yang secara serius mencoba mencari apa makna sebenarnya. Paling jauh sebagian besar penikmat lagu hanya mengingat arti dari bagian-bagian tertentu dari lagu tersebut, terutama kalau dianggap cocok. Misalnya refrain yang meneriakkan kata-kata pujian cinta atau patah hati.

Di era menjelang tahun 80-an, era kami-kami yang kepala empat masih remaja, ada lagu dari sebuah grup musik Queen yang berjudul Bohemian Raphsody. Lagu yang diteriakkan oleh Freddy Mercury yang minta disuntik mati karena AIDS tersebut, seluruh isinya adalah pelecehan terhadap nilai-nilai Islam, bahkan sampai penolakan atas takdir (“ sometimes ‘ wished I’ve never been born before”). Lagu ini dulu termasuk Hit, bahkan bertahan masih digemari hingga kini.

Masih ingat lagu berbahasa spanyol yang sempat ketahuan ternyata berbicara tentang iblis? Grup musik Last Ketchup yang melantunkan lagu tersebut bahkan mengakui tak faham isi lagunya karena berbahasa kuno. Itu mantra setan!

Masih-kah para Penjaga Benteng Terakhir merasa masa kini sudah tak ada lagi perang dan karenanya boleh bersantai dalam menjaga bentengnya? Masihkah kita menyangka bahwa zaman sudah berubah dan kini musuh-musuh Islam sudah beristirahat dari memerangi kita? Lihatlah ke sekeliling, dan lihatlah dengan teliti. Wallahua’lam. (SAN)

Sumber diambil: http://www.eramuslim.com/syariah/benteng-terakhir/perang-itu-namanya-ghazwul-fikri.htm

The Importance of Manners

Hadith - Bukhari's Book of Manners #271, Abu Dawud, Tirmidhi, Ahmad, and Ibn Hibban.

...Abu Darda' reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "Nothing is weightier on the Scale of Deeds than one's good manners."

Hadith - Bukhari's Book of Manners #286 and Ahmad

Abu Huraira, r.a., said, "I heard Abu al Qasim (the Prophet saaws), say, 'The best among you in Islam are those with the best manners, so long as they develop a sense of understanding.' "

Hadith - At-Tabaraanee collected it, and Albani authenticated it in Silsilatul-AHaadeethis-Saheehah (#432).

The Prophet (saaws) said: "The most beloved of Allah's servants to Allah are those with the best manners."

Hadith - Sahih Bukhari, Muslim, and Tirmidhi

... 'Abd Allah ibn 'Amr said, "The Prophet of Allah, upon him be peace, was never obscene or coarse. Rather, he used to tell us that the best among us were those with the best manners."

Hadith - Sahih Bukhari, Muslim and Ahmad

... Anas said, "I served the Prophet of Allah, upon him be peace, for ten years. During that time, he never once said to me as much as 'Oof' if I did something wrong. He never asked me, if I had failed to do something, 'Why did you not do it?,' and he never said to me, if I had done something wrong, 'Why did you do it?' "

Hadith - Bukhari's Book of Manners # 285, Hakim, and Abu Dawud

... Abu Huraira, r.a., said that the Prophet of Allah, saaws, said, "If one has good manners, one may attain the same level of merit as those who spend their nights in prayer."

Hadith - Bukhari's Book of Manners # 290, Tirmidhi, Ibn Majah, and Ahmad

... Abu Hurairah reported that the Prophet of Allah (saaws) said, "And what is most likely to send people to Paradise? Being conscious of Allah and good manners."

Hadith - Bukhari's Book of Manners # 296, Muslim, Tirmidhi, Darimi, Abu 'Awanah, Hakim, and Ibn Hibban.

... Nawas ibn Sam'an reported that the Prophet of Allah, saaws, was asked about doing good and evil. He replied, "Doing good is having good manners. Doing evil is what troubles you inside and what you would not like others to know about."

Hadith - Bukhari's Book of Manners #360, Abu Dawud, Tirmidhi, and Hakim

The Prophet of Allah, saaws, said, "He who does not show mercy to our young or show esteem for our elders is not one of us."



The sin of finding faults in others


Hadith - Bukhari's Book of Manners #313, Ahmad, Ibn Hibban, and Hakim

... 'Abd Allah reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "A believer is not a fault-finder and is not abusive, obscene, or course."

Hadith - Bukhari's Book of Manners #329

... Ibn 'Abbas said, "If you wish to mention the faults of your friend, mention your own faults first."

Hadith - Bukhari's Book of Manners #330

... Ibn 'Abbas said on the following verse of the Qur'an, "Nor defame one another" (49:11), "Do not spend your time finding fault with one another."

Hadith - Bukhari's Book of Manners #545

Jubayr ibn Nufayr reported that Mu'adh ibn Jabal said, "If you love someone, do not quarrel with him and do not annoy him. Do not ask others about him, for the one you ask might be his enemy and thus tell you things about him that are not true and thus break you apart."

Hadith - Bukhari's Book of Manners #889 and Ibn Hibban

'Amr ibn al 'As said, "...I am amazed at one who spots an impurity in the eye of another but is unable to detect it in his/her own eye, or who attempts to remove a grudge from another's heart while making no attempt to remove grduges from his/her own heart. I have never blamed anyone for the confidences of mine that they have betrayed. How could I, when already they have given me reason for pause?"

Hadith - Bukhari's Book of Manners #1295

Bilal ibn Sa'd al Ash'ari reported that Mu'awiyah wrote to Abu Darda' "Write to the wrongdoers of Damascus." So he asked, "What do I have to do with the wrongdoers of Damascus? How will I know them?" Abu Darda's son, Bilal said, "I will write to them," which he did. Then Abu Darda' said [to Bilal], "How did you know to whom to write? You could not have known they were wrongdoers unless you were one of them. Begin with yourself!" So he did not address the letter in anyone's name.*

*i.e. he didn't single out a specific person as a wrongdoer, but spoke about wrongdoings in general, to come as a reminder (of Quran and Sunnah) to the people.



Group Conversations


Hadith - Sahih Bukhari, Muslim, Abu Dawud, and Ibn Majah

'Abd Allah ibn Mas'ud reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "If they are three, two of them should not carry on a conversation from which the third is excluded, for surely that will be distressing to him."

Hadith - Bukhari's Book of Manners, Abu Dawud. Ibn Hibban classified the hadith as authentic.

Ibn 'Umar reported the same from the Prophet, upon him be peace. Except that in the end, he added, "We asked, 'If they are four?' He, upon him be peace, said, 'Then there is no harm.' "



Beware of Suspicion


Hadith - Sahih Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidhi, Ibn Majah, Ahmad, and Ibn Hibban

Abu Huraira, r.a., reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "Be careful of suspicion, for it is the most mistaken of all speech. Do not spy on others, compete* among yourselves, envy one another, or despise one another. Rather, be servants of Allah and brothers!"

*There is nothing wrong with healthy competition, particularly in doing good deeds. This hadith refers to competion that destroys team play and equality, etc.)

Hadith - Bukhari's Book of Manners #1294

'Abd Allah said, "Sometimes a victim of robbery will become so suspicious [of everyone around him] that he will become worse than the thief."*

*In other words, his suspicions will lead him to doubt everyone until he has destroyed every one of his relationships.

It is permissible to call over a person and inform them of the facts, so that they will not be suspicious, as we see in the following hadith (narration).

Hadith - Bukhari's Book of Manners #1293, Muslim and Abu Dawud

Anas reported that a man passed by while the Prophet of Allah, upon him be peace, was with one of his wives. The Prophet called the man and said, 'O So and so. This is my wife, so and so." The man replied, What I might have thought about another, I would never think about you." The Prophet, upon him be peace, said, "Shaytan [satan] will circulate through a person just like blood circulates [through one's veins]."



Give Gifts


Hadith - Bukhari's Book of Manners #594, also related by Abu Ya'la and by Nasa'i in al Kuna.

Abu Huraira, r.a., reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "Give gifts to one another, and you will love one another."

Hadith - Sahih Bukhari, Muslim, Nasa'i and Tirmidhi

Ibn Abi Mas'ud al Badri reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "Anyone who spends money on his family and seeks blessings for doing so will find it counted as sadaqah (charity) on his behalf."



Have a sense of shame/shyness

(not being shy from doing good, but shyness from doing wrong)


Hadith - Sahih Bukhari, Abu Dawud, Ibn Majah, Ibn Hibban, and Ahmad

Abu Mus'ud reported that the Prophet of Allah, saaws, said, "Among the well-known wisdom of the prophets is the saying, 'If you have no shame, then do as you please.' "

Hadith - Sahih Bukhari, Muslim, Nasa'i, Abu Dawud, Ibn Majah, and Tabarani

Abu Huraira, r.a., reported that the Prophet, saaws, said, "... Having a sense of shame is one branch of faith."

Hadith - Sahih Bukhari, Muslim and Ibn Majah

'Abd Allah ibn Abi 'Atabah said that he heard Abu Sa'id say, "The Prophet of Allah, upon him be peace, was shyer than a virgin in her shift. Whenever he disliked something, we could see it on his face."



The sin of Pride


Hadith - Bukhari's Book of Manners #550

Abu Huraira, r.a., reported that the Prophet of Allah, upon him be peace, said, "Whoever eats with his servant, or rides a donkey in the marketplace, or who ties up his goat and milks it will no be guilty of the sin of pride.

Hadith - Bukhari's Book of Manners #556, Abu Dawud and Tirmidhi

Abu Huraira, r.a., reported that a handsome man went to the Prophet of Allah, upon him be peace, and said, "I love beauty, and I have been given what you see, even to the extent of my hating to be bested. Is that pride?" The Prophet replied, "No. Rather, pride is to disdain the truth and to treat others with contempt."

Kepada Kaum Adam yang Belum Menikah...

 Bismillahirrohmaanirrohiim..

Mungkin kalian sedang tertarik ataupun tak dapat menahan pesona kalian terhadap cantiknya perempuan2x disekitar kalian dan memaksa diri kalian untuk menikahi salah satu dari mereka, namun kesiapan kalian belum memadai untuk itu. Namun, janganlah dengan keadaan demikian, kalian menjadikan mereka berharap kepadamu dan mengizinkan mereka menunggumu, ketahuilah menunggu merupakan penderitaan bagi seorang wanita. Biarkanlah mereka menikah dan bertemu dengan jodohnya masing-masing tanpa terhalang dengan penantiannya terhadap dirimu di pada waktu yang tidak pasti. Yakinlah, jika saat ini saja begitu banyak yang mempesonakanmu, bukankah di suatu saat nanti ketika usiamu telah bertambah dan engkau telah siap maka Rahasia-rahasia Allah tentang seseorang yang lebih mempesonakanmu akan dipertemukan kepadamu dan engkau mendapatinya di tempat yang diberkahi dan penuh Rahmat, Pernikahan. Ingatlah, apakah Allah akan menyia-nyiakan usaha seseorang dalam menjaga dirinya? Insya Allah tidak, karena Allah tidak menyia-nyiakan perbuatan baik bagi hamba-hambaNya.
Insya Allah
Allahu Akbar!

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Al-Azhab:35

Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Al-Kahfi:30

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Ali Imran:133

Insya Allah
Semoga Allah Memaafkan aku Ketika aku Bersalah
Allahuma Amiin

Extra Hati2 Untuk Para Wanita

Assalamualaikum Warahmatullah

Sekarang kudu ekstra hati2 di jalan.
Soalnya sekarang ada modus baru pemerkosaan terhadap wanita.

Yang terjadi seperti ini, seorang wanita (akhwat) melihat ada seorang anak kecil dijalanan sedang menangis. Merasa kasihan, ia menanyakan apa yg terjadi pada anak tersebut.

Si akhwat : (Menghampiri si anak kecil & sambil membungkuk bertanya) "Ada apa, De'? Kok Ade' nangis? Mamanya mana?? "
Si Anak Kecil : (Sambil nangis) "Aku tersesat, bisa anter aku pulang gak?" (Lalu anak kecil itu memberikan selembar kertas yg berisikan alamat rumahnya).

Karena akhwat itu termasuk orang yg baik hati dan tidak menaruh curiga apa2, ia membawa anak tersebut ke alamat yg tertera. Ketika tiba di rumah anak kecil itu, ia menekan bel, tiba2 ia kaget karena bel tersebut bertegangan tinggi dan lalu pingsan. Ketika ia terbangun pada hari berikutnya, ia mendapati dirinya dalam keadaan telanjang dalam sebuah rumah kosong. Ia tidak pernah melihat wajah penyerangnya.

Itulah sebabnya sekarang ini penindak kriminal mencari sasaran pada akhwat2 yg cepat empati & tdk hati-hati.
Jadi, jika terjadi masalah seperti ini :

JANGAN PERNAH MEMBAWA ANAK KECIL TERSEBUT KE TEMPAT YG DIMINTA. JIKA MASIH TERUS DIDESAK, BAWALAH ANAK TERSEBUT KE KANTOR POLISI TERDEKAT. ATAU MINTA TOLONG PADA IKHWAN. :D

Tolong ingatkan kepada teman2 kalian semua terutama yg akhwat, istri, adik perempuan. HARAP EKSTRA BER-HATI2.

Tolong, informasikan kedua hal di atas kepada setiap Perempuan yang anda kenal! karena MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA SUDAH KEJADIAN !!

Adab Interaksi

MENGENDALIKAN SYAHWAT

“Jangan kamu dekat-dekat pada perzinaan, karena sesung-guhnya dia itu perbuatan yang kotor dan cara yang sangat tidak baik.” (QS. Al-Isra’:32)

Sahl bin Sa’d berkata: Rasulullah saw bersabda : “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada diantara dua janggutnya dan dua kakinya maka aku menjamin untuknya sorga.” (HR. Bukhari)

MENJAGA KEMALUAN

Adab berpakaian dalam Islam :

1. Hendaknya ikhwan menahan seluruh auratnya dan demikian juga dengan akhwat.

“Katakanlah kepada orang-orang mu’min laki-laki: hendaklah mereka itu menundukkan sebahagian pandangan-nya dan menjaga kemaluannya; karena yang demikian itu lebih bersih bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahameneliti terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. (An-Nur : 30)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah Menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda Kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf 7:26)

Tidak boleh menggunakan pakaian yang membentuk dan tipis sehingga menampilkan aurat.

“Sesungguhnya termasuk ahli neraka, yaitu perempuan-perempuan berpakaian tetapi telanjang, yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (Riwayat Muslim)

2. Tidak berpakaian dengan maksud sombong

Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak melihat dengan pan-dangan rahmat terhadap orang yang menurunkan sarung lebih dari mata kaki karena sombong.” (HR. Bukhari, Muslim)

3. Ikhwan tidak menyerupai akhwat dan demikian sebaliknya

Rasulullah saw. pernah menghitung orang-orang yang dilaknat di dunia ini dan disambut juga oleh Malaikat di antaranya ialah laki-laki yang memang oleh Allah dijadikan betul-betul laki-laki, tetapi dia menjadikan dirinya sebagai perempuan dan menyerupai perempuan, dan yang kedua, ialah perempuan yang memang dicipta oleh Allah sebagai perempuan betul-betul, tetapi kemudian dia menjadikan dirinya sebagai laki-laki dan menyerupai laki-laki (HR. Thabarani)

4. Ikhwan tidak menggunakan perhiasan emas dan sutra

Umar bin Alkhotthob r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kamu jangan memakai sutra. Maka siapa yang memakainya di dunia, tidak akan memakainya di akherat. (Bukhari, Muslim)

Anas r.a. berkata: Rasulullah saw. telah mengizinkan bagi Azzubair dan Abdurrahman bin Auf memakai sutra karena keduanya menderita sakit gatal-gatal. (Bukhari, Muslim)

Tujuannya adalah untuk pendidikan moral yang tinggi demi menjaga sifat keperwiraan laki-laki dari segala bentuk kelemahan serta untuk memberantas sifat bermewah-mewah.

5. Tidak berpakaian seperti pakaian spesialis yang dipakai oleh orang-orang kafir seperti Yahudi, Kristen dan penyembah-penyembah berhala. Ummat ini baik yang laki-laki ataupun perempuan harus mempunyai ciri-ciri tersendiri baik dalam hal-hal yang nampak maupun tersembunyi.

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka.” (Riwayat Thabrani)

MENJAGA PANDANGAN

Adab pergaulan dalam Islam :

1. Pergaulan hendaknya diniatkan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah

“Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat 49:13)

2. Hendaknya ikhwan menahan sebagian pandangannya dan demikian juga dengan akhwat.

Hendaklah menundukkan pandangan dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT. Karena pandangan dapat membangkitkan nafsu birahi dan merangsang pelakunya untuk terjerumus ke dalam dosa dan ma’shiat. Oleh karena itu Al-Qur’an memberikan peringatan keras terhadap pandangan liar.

“Katakanlah kepada orang-orang Mu’min : “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; dan demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nur [24]:30)

Sabda Rasulullah saw :

“Pandangan itu merupakan salah satu anak panah iblis”

Dua mata itu berzina dan zinanya mata ialah melihat” (HR. Bukhari)

Salah satu keringanan Islam adalah Dia membolehkan melihat yang sifatnya mendadak pada bahagian yang seharusnya tidak boleh.

“Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang melihat dengan mendadak. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!” (HR. Muslim)

“Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun yang berikutnya tidak boleh.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

Perempuan melihat laki-laki tidak pada auratnya, hukumnya mubah, selama tidak diikuti dengan syahwat atau tidak dikuatirkan akan menimbulkan fitnah.

Sebagian ulama yang extrimis menganggap, bahwa perempuan sama sekali tidak boleh melihat anggota laki-laki yang manapun. Mereka membawa dalil hadis yang diriwayatkan oleh Nabhan bekas hamba Ummu Salamah, bahwa Rasulullah saw. pernah berkata kepada Ummu Salamah dan Maimunah yang waktu itu Ibnu Ummi Maktum masuk ke rumahnya. Nabi bersabda : pakailah tabir. Kemudian kedua isteri Nabi itu berkata: “Dia (Ibnu Ummi Maktum) itu buta!” Maka jawab Nabi: “Apakah kalau dia buta, kamu juga buta? Bukankah kamu berdua melihatnya?”

Tetapi dari kalangan ahli tahqiq (orang-orang yang ahli dalam penyelidikannya terhadap suatu hadits/pendapat) mengatakan: Hadis ini tidak sah menurut ahli-ahli Hadis, karena Nabhan yang meriwayatkan Hadis ini salah seorang yang omongannya tidak dapat diterima.

Kalau ditakdirkan hadis ini sahih, adalah suatu sikap kerasnya Nabi kepada isteri-isterinya karena kemuliaan mereka, sebagaimana beliau bersikap keras dalam persoalan hijab.

3. Ikhwan tidak memegang akhwat dan demikian sebaliknya

Rasulullah saw. pernah bersabda sbb: “Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.” (Riwayat Thabarani, baihaqi dan rawi-rawinya thabarani adalah kepercayaan)

Jauhi saja perempuan/laki-laki yang tidak menjaga adab ini.

4. Ikhwan dan akhwat harus menjaga jarak; sebaiknya sebatas dimana mereka tidak mencium wewangian dari lawan jenisnya

“Siapa saja perempuan yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka perempuan tersebut dianggap berzina; dan tiap-tiap mata ada zinanya.” (Riwayat Nasa’i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

5. Tidak “berdua-duaan” baik dalam zhahir maupun batin.

Sebaiknya jika hendak melakukan pertemuan yang cukup lama, ikhwan membawa teman ikhwannya dan akhwat pun membawa teman akhwatnya. Teman disini ditujukan agar dapat mengingatkan jika dia bergaul melewati batas.

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah saitan.” (Riwayat Ahmad)

6. Segala bentuk pergaulan jika membangkitkan nafsu syahwat, maka itu adalah haram

MAHRAM

Laki-laki hanya boleh melihat muka dan kedua telapak tangan perempuan yang memang ada rukhsah untuk dinampakkan. Larangan ini dikecuali-kan untuk 12 orang :

1. Suami

2. Ayah, baik dari pihak ayah ataupun ibu

3. Ayah mertua

4. Anak-anak laki-lakinya. Termasuk juga cucu, baik dari anak laki-laki ataupun dari anak perempuan

5. Anak-anaknya suami.

6. Saudara laki-laki, baik sekandung, sebapa atau seibu

7. Keponakan.

8. Sesama perempuan yang seagama baik yang ada kaitannya dengan nasab ataupun orang lain

9. Hamba sahaya

10. Keponakan dari saudara perempuan

11. Orang-orang yang ikut serumah yang tidak ada rasa bersyahwat

12. Anak-anak kecil yang tidak mungkin bersyahwat ketika melihat aurat perempuan

WARNING: Syahwat Lawan Jenis

Belakangan ini saya banyak diskusi dengan istri tentang gejala "syahwat lawan jenis". Istri saya termasuk akhwat yang cukup "cerewet" soal gejala-gejala tidak sehat mengenai perilaku hubungan antara ikhwan dan akhwat. "Jangan sampai menjadi perusak masa depan dakwah kita..!", demikian hujjah balighah yang kerap meluncur dari dirinya kepada saya. Dan ketika saya meresponnya dengan kalem, pressure pun muncul. "Abi kan mas”ul kaderisasi. Abi tanggung jawab kalau nanti terjadi apa-apa pada dakwah ini ?!!"

Sesaat saya akan menulis kolom ini, istri saya baru melontarkan serangan barunya, Abi denger nih.. Ummi dapet berita shahih kalau ada Mas’ul dakwah kampus pacarin 11 akhwat, dan 4 diantaranya ternyata hamil?!! " Saya mencoba merespon dengan santai - karena sedang mikir tema apa yang harus ditulis - dengan mengatakan agar berita itu ditabayyun (cros check) dulu. Tetapi justru saya disergah : "Ya tugas abi dong yang harus men-tabayyun ! Abi kan punya akses dan kewenangan !". Saya mencoba mulai menulis. Tetapi belum lagi ketemu tema tulisan, saya dibombardir oleh pertanyaan lain :"Bi emang bener ustadz Fulan nikah lagi, dan sebelumnya pake pacaran segala?"

Alhasil, tanpa diniatkan sebelumnya akhirnya saya menulis tema ini. Kebetulan sehari sebelumnya saya mendapatkan short massage service (sms) dari seorang akh yang mengomentari tulisan saya berjudul "SMS". Komentarnya berterima kasih atas tulisan tersebut, karena memang itulah fenomena yang terjadi di lapangan. Pikir saya, biarlah sekalian menulis tema yang lebih "serem" sebagai tadzkirah. Fadzakir inna adz-adzikara tanfa’ul mu’minin!.

Pertama, saya mencoba merenungi kembali dasar masalah "syahwat lawan jenis". Nabi Adam as diciptakan Allah SWT sebagai manusia pertama dan satu-satunya pada saat itu. Beliau ditempatkan di dalam syurga yang penuh kenikmatan tak terhingga. Tetapi apa yang terjadi ? Nabi Adam merasa "kurang nikmat" menikmati kenikmatan syurga seorang diri. Ia menginginkan seorang wanita. Lalu apa yang terjadi ? Nabi Adam dan istrinya tertipu oleh syaitan sehingga melanggar prinsip-prinsip “syahwat lawan jenis” yang diatur oleh Allah SWT. Perhatikan firman Allah : "Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh syetan sebagaimana halnya dia (syeitan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari syurga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya"(QS. Al A'raaf:27).

Nabi Adam dan istrinya merintis kehidupan baru komunitas manusia di muka bumi dengan berbekal ampunan dan hidayah Allah SWT. Tetapi apa yang kemudian dicatat oleh sejarah? Kejahatan pertama di muka bumi adalah perebutan dua orang laki-laki terhadap seorang wanita, dan berakhir dengn aksi pembunuhan. "Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya (Habil) , kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka terjadilah dia termasuk orang yang merugi" (QS. Al-Maidah : 30).

Lalu sejarah umat dan bangsa-bangsa menunjukkan bagaimana kehancuran di banyak peradaban mereka justru karena "syahwat lawan jenis" . Rasulullah SAW pernah berpesan : "Sesungguhnya dunia ini manis dan menyegarkan? Maka takutlah kepada wanita, karena cobaan yang pertama terhadap Bani Israil ialah karena wanita." (Al Jami’ Ash-Shagir, 2/179).

Jadi dasar dari semua masalah ini adalah dahsyatnya dorongan dan pengaruh yang muncul dari "syahwat lawan jenis", yang tidak ada seorang manusia pun bisa membebaskan diri darinya. Bahkan seperti yang diungkapkan Rasulullah, ia manis dan menyegarkan. Atau seperti ungkapan Allah, ia dipandang indah dan menyenangkan. "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadaap syahwat berupa wanita"(QS Ali Imran :14)

Allah tentu saja menjadikan "syahwat lawan jenis" sebagai unsur kekuatan manusia dalam membangun kehidupan dan peradabannya. Dengan syahwat inilah, manusia menyuburkan nilai rasa, emosi, kasih dan cinta agar kehidupan dunia "manis dan menyegarkan" . Dengan syahwat ini, manusia memiliki dorongan untuk "hidup bersama" dalam ikatan perkawinan dan keluarga agar leluasa mengekspresikan luapan rasa, emosi, kasih dan cintanya sampai dalam bentuk hubungan seksual. Dengan syahwat inilah, keluarga-keluarga menghasilkan anak-keturunannya untuk menyempurnakan kesenangan, kebahagiaan, dan kebanggaan. Dengan syahwat ini pula, manusia membangun norma, etika, adat, estetika dan syari?at yang mampu memelihara dan mengkokohkan unsur kekuatan yang sangat mendasar sifatnya ini, tanpa menyebabkan kerusakan dari kerusakan dan kehancuran tata kehidupan sosialnya.

Kita adalah umat dakwah. Sekumpulan orang yang mengemban misi untuk mengajak dan membimbing manusia kepada kehidupan yang baik. Agar mereka bisa mengelola syahwat lawan jenisnya secara benar dan baik, sehingga kebaikan dan keberlangsungan peradabannya bisa terjaga. Kita mendakwahi mereka kepada syari?at yang membimbing syahwat lawan jenis secara benar. Tentu saja bukan sekedar dengan kata-kata, tetapi juga dengan teladan amal. Bahwa kader-kader dakwah - yang semoga dipelihara Allah SWT - secara konsisten berkomitmen menjalankan syari?at ini. Dan manusia menyaksikan kebenaran syari?at bukan dari kata-kata kita, tetapi dari apa yang kita amalkan. Apa yang perlu menjadi perhatian dan keprihatinan kita saat ini Saya sebutkan saja satu per satu berbagai gejala yang saya dengar dan saya lihat sendiri.

(1) Adab ikhwan dan akhwat mulai bergeser ke arah yang membuka celah syahwat lawan jenis. Berbicara tatap-muka dengan jarak yang dekat dan sering bertatapan mata, misalnya. Atau komunikasi lewat telpon dengan irama suara yang membuat seorang ikhwan ?menikmati? suara akhwat lawan bicaranya.

(2) Keterdesakan atau keterpaksaaan yang menggiring kepada suatu yang "tidak boleh terjadi !". Misalnya akhwat "terpaksa" dibonceng motor oleh ikhwan gara-gara rapat baru selesai malam hari, dan jalan menuju halte bus atau rumahnya cukup jauh serta "tidak aman". Atau rapat dalam satu ruangan yang "sempit" sehingga ikhwan dan akhwat duduk berdampingan tanpa jarak yang aman atau tanpa hijab. Dalam forum-forum seperti ini, akhwat tidak membiasakan diri bicara dengan tegas dan lugas. Ingat suara wanita adalah aurat!

(3) Bergesernya mode pakaian akhwat yang “mengundang” pandangan syahwat kaum ikhwan. Mulai dari jilbab yang "kependekan" sehingga tidak menutup dadanya dengan sempurna atau bila tertiup angin bisa menampakan bagian leher dan rambut belakangnya. Lalu bahan pakaian yang "lebih tipis" dan pilihan warna yang "flamboyan". Atau menggunalkan sepatu berhak "cukup tinggi", sehingga mengundang perhatian pada langkah dan pinggul belakang akhwat.

(4) Bergesernya nilai seni Islam dari senandung jihad dan iman kepada senandung hiburan semata. Lalu mulai muncul akhwat-akhwat yang menggemari "munsyid" (penyanyi) daripada "nasyid"-nya.

(5) Keterbukaan pergaulan dakwah antara ikhwan dan akhwat menggiring prefensi memilih jodoh kepada apa yang menarik dari "pandangan mata" dan bukan menarik dari "pandangan dakwah". Akibarnya, semangat mencari jodoh sendiri begitu menggebu, dan murabbi tinggal menunggu konfirmasi.

(6) Konsultasi dakwah masalah pribadi atau rumah tangga yang kemudian berbuah simpati sampai jatuh hati. Tidak sedikit seorang da’i yang berawal dari semangat dakwah terhadap lawan jenis justru berubah arah menjadi ajang "perselingkuhan" baru. Alih-alih membantu menyelesaikan masalah malah menambah masalah. Ada satu dua ustadz yang menikah (lagi) dengan "wanita" yang semula menjadi "pasien" dakwahnya. Rupanya ustadz ikut ketularan penyakit pasiennya.

(7) Semangat menikah (lagi) melalui prosedur resmi, tetapi dimulai dengan hubungan "ala pacaran" Dalihnya sederhana, "wanita calon istri" kan harus dikenalkan dulu dengan istri pertama dan anak-anaknya.

(8) Ketidakmampuan membina kehidupan suami-istri yang selalu “menggairahkan” beralih kepada semangat “mencari yang baru”. Sebagai sebab dari ketidakmampuan ini adalah qillatul-ilmi (sedikit ilmu) tetang seni berumah tangga dan seni mengolah cinta.

(9) Sebagian kecil ikhwan mulai memasuki usia 40, dan katanya ini fase "recycling" dengan dalih "life started at fourty" hidup dimulai dari usia 40 tahun. Aktualisasinya adalah muncul ?kegenitan? jilid kedua.

(10) Masih ada lagi, tetapi saya cukupkan saja dulu. Mari merenung!!

oleh: ust. Mahfudz Siddiq
Sumber : Majalah SAKSI No 11 Tahun VII

baca deh, insya allah kalo dihayati anda akan meneteskan air mata..

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak
saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ....jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi .....sudah pantaskah sikap kita selama
ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga

Baca jika anda ada waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi
anugerah untuk membaca terus hingga ke akhir.

ALLAH, bila saya membaca tulisan ini, saya pikir saya
tidak ada waktu untuk ini....
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar
bahwa pemikiran semacam inilah yang ....
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia
ini.

Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari
Jum'at......
Mungkin malam JUM'AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit....
Dan sudah pasti waktu ada kematian...

Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang
untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena...
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya
mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka... ...
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana
ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)

Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang
telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita
sebelum kita meminta.

ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?

Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai
ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita
bangga mem "forward" kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik.... Tidak perlu bayaran ,
tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia
TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka
bagi mereka.

Tidakkah lucu bila seseorang berkata "AKU BERIMAN PADA
ALLAH" TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also
"believes" in ALLAH ).

Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan
email lawak yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali.,
tetapi bila anda mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10
kali untuk berkongsi?

Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai
mengirim pesan ini anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda
karena memikirkan apa tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti
apakah mereka suka atau tidak?.

Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau
akan tanggapan orang kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap
anda.

Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini
kepada semua rekan mereka di rahmati ALLAH.

Duh, Jaga Hijab Dong…

Bismillahirrahmanirrahiim

Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.

Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,tanya sang madï¾’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.

Duhᆭ ngeri, lihat ituᆭ ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekatᆭᆭ,ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran.

Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,tanya seorang akhwat penuh keheranan.

Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena:
1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.
2. Sudah mengetahui, namun belum memahami.
3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.
4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai.

Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.

Sesungguhnya panggilan ikhwanï¾’ dan akhwatï¾’ adalah panggilan persaudaraan. Ikhwanï¾’ artinya adalah saudara laki-laki, dan akhwatï¾’ adalah saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-ikhwananï¾’-nya atau ke-akhwatanï¾’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.

Aktivis sekuler tak lagi segan

Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, ?Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.

Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.

Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat

Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:

1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan/ motor ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.

2. Rapat Berhadap-Hadapan
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah cairï¾’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya ï¾– bila belum mampu menggunakan hijab ï¾– dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.

3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
Bukankah ada pepatah yang mengatakan, Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati?. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, ?Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping.

4. Duduk/ Jalan Berduaan
Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.

5. Men-tek Untuk Menikah
Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang.Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga men-tekï¾’ seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan.

6. Telfon Tidak Urgen
Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.

7. SMS Tidak Urgen
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan daï¾’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.

8. Berbicara Mendayu-Dayu
Deuu si akhiii, antum bisa aja dehᆭ..ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.

9. Bahasa Yang Akrab
Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh :) . Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri.

10. Curhat
Duh, bagaimana yaᆭ., ane bingung nih, banyak masalah begini ᆭ dan begitu, akhᆭ.Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi daメwah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan daメwah.

11 Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen
YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada daï¾’wah karena khalwat virtual bisa saja terjadi.

12. Bercanda ikhwan-akhwat
Biasa aza lagi, ukhtiiiᆭ hehehehe,ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.

Dalil untuk nomor 1-5:
a. Rasulullah SAW bersabda, モBarangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.(HR.Ahmad)

b. Allah SWT berfirman, Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannyaᆭᆭ(QS.24: 30)

c. Allah SWT berfirman, Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannyaᆭᆭ(QS.24: 31)

d. Rasulullah SAW bersabda, Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.?

e. Rasulullah saw. Bersabda, モWahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu.ヤ (HR Ahmad)

Dalil untuk nomor 6-12:
モナ Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinyaナヤ (Al Ahzab: 32)

5 Tips Berhadapan dengan Laki-laki Ajnabi

Bismillahirrahmanirrahiim
Berikut ini adalah tips-tips tentang bagaimana berurusan dengan laki-laki ajnabi. Tips-tips ini telah diberitahukan oleh seorang sahabat yang amat disegani oleh kaum laki-laki dan kaum wanita. Semoga dengan mengamalkan batasan-batasan ini, maka akan mensucikan hati masing-masing. Mari bersama memelihara hati.

1. Hindari berurusan dengan laki-laki. Selagi sahabat perempuan masih dapat diminati pertolongan. Kecuali dalam dalam suatu masalah yang perempuan memiliki keterbatasan dalam menanganinya, maka barulah meminta bantuan kepada laki-laki seperti halnya: membetulkan eletronik layaknya komputer maupun laptop dan lain-lain.

2. Jikalau terpaksa harus berkomunikasi dengan laki-laki, gunakanlah medium perantara dalam bentuk tulisan layaknya SMS, e-mail ataupun nota kecil. Gunakanlah kata-kata formal, bukan bahasa "manja". Contohnya: "maaf" bukan "sorrie.."; "terima kasih" bukan "time kacih..". Satu hal lagi jangalah membuat smiling face seperti: (^_^) ; atau tertawa seperti "hihihi..." dan hal-hal lainnya lantaran kurang pantas.
Hindari bercakap melalui telefon, kalau belum betul-betul penting sekali. Hal ini dikarenakan suara wanita itu sangat lunak dan dapat menggetarkan jiwa laki-laki. Dan Allah-pun menyuruh kepada para muslimah agar mengeraskan(menegaskan) suara. Dapat dilihat pada Surah Al-Ahzab:32: "Wahai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk(berlemah lembut) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,"
Jika saja ayat ini ditujukan kepada Istri-istri Nabi saja, sepatutnya kita sebagai muslimah menyahut pula seruan tersebut untuk mencapai derajat yang sebanding dengan derajat wanita yang bertaqwa dan wanita yang terpilih. Hal ini jauh lebih baik bukan?

3. Tundukanlah hati. Apabila terpaksa berurusan dengan laki-laki, sepatutnya kita merasakan bulu roma kita meremang-remang karena takut kepada Allah! Takutlah, jika sekiranya lelaki itu tertarik kepada kita. Ketika berhadapan dengan laki-laki tersebut, banyaklah ber-istighfar dan berdoa seperti: "Yaa Allah, janganlah Engkau menjadikan lelaki ini tertarik kepadaku. Peliharalah pandangannya dari pandangan yang khianat."

4. menundukkan pandangan. Jangan pernah terjebak dengan materi kemampuan komunikasi yang pernah dipelajari seperti: "Make eye contact wih the person you are talking to."(Melakukan kontak mata dengan orang yang Anda ajak bicara.) Terkecuali berinteraksi kepada sesama mahram. Teori mengenai "dari mata turun ke hati" itu bisa jadi benar-benar berlaku ketika kita melakukan kontak mata kepada yang bukan mahram.

Para Sahabat Rasulullah yang terdahulupun diperintahkan Allah agar memelihara pandangan mereka apa bila berurusan dengan Isteri-isteri Nabi. Coba lihat Surah Al-Ahzab:53 "... Apabila kamu meminta sesuatu dari Isteri Nabi, mintalah dari belakang tabir. Hal itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. ..." Namun, bukan berarti kita diperintahkan membawa tabir kemana kita pergi. Kalau sulit memelihara pandangan, tutuplah pandangan dengan buku atau dengan file.
Ketahuilah bahwa betapa Allah sangat mempermasalahkan masalah hati para Sahabat dan Isteri-isteri Nabi agar mereka tidak terjerumus kepada kemaksiatan. Jika kita ingin sehebat seperti mereka, maka lakukanlah apa yang mereka lakukan. Tidak perlu menunggu Allah menyebut nama kita di dalam Al-Quran baru kita melakukannya. Contoh: "wahai ........, tundukanlah pandangan." Masya Allah, sepertinya tak layak.

5. Bergegaslah dalam berurusan. Perkara ini cocok untuk murid/orang yang sudah bekerja dan terpaksa berurusan dengan kelompok laki-laki. Dan kita tidak mampu menghindari hal semacam itu, jadikan mereka hanya sebagai kelompok seregu. Jadi, kerjakanlah pekerjaan yang harus dikerjakan bersama kelompok saja. Tak perlu lah berlama-lama, menanyakan hal pribadi, tertawa-tawa, bercanda. TAK PERLU! Selesaikanlah pekerjaan itu cepat-cepat, setelah itu pergi.
Dalam keadaan berdiskusipun buatlah di tempat yang pantas dan berurusanlah secara profesional. Semoga Manfaat dan Semoga kita dikenali sebagai wanita mu'minah yang memiliki identitas, yang taat Perintah Allah dan takut terhadap hari pembalasan. Semoga hal ini tidak melalaikan diri kita dan orang yang menerimanya. jagalah Diri dan Hiasilah pribadi
Wassalamualaikum Warahmatullah

Penantianku Terhadap yang Halal Untukku..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

Wassalam…

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya…cukuplah dengan itu hilan harga dirinya…di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah. PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN.

Friday, February 26, 2010

Semua Atas Nama Cinta - (Catatan dari Seorang Wanita)

Ini adalah kisah yang sudah sangat melegenda:
  • Tentang Julius Caesar, kaisar Romawi yang rela kehilangan kehormatan, kesetiaan dan bahkan negaranya demi si Ratu Penggoda:Cleopatra. Semua dia lakukan (kata ahli sejarah)...atas nama cinta
  • Ini kisah tentang pemuda bernama Romeo, demi seorang wanita, rela kehilangan keluarga, dan tentu saja nyawa... tetap saja:atas nama cinta -

Satu lagi, seorang janda bernama Khadijah, yang rela mengorbankan segalanya demi membela pemuda bernama Muhammad, yang dia yakini membawa risalah Tuhannya.

Ini juga :atas nama cinta kata Jalaluddin Rumi: cinta akan membuat yang pahit menjadi manis dan dengan cinta tembaga menjadi emas dengan cinta yang keruh menjadi jernih. Dengan cinta sakit menjadi obat, dengan cinta yang mati akan menjadi hidup, dan cintalah yang menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya dari pengetahuanlah cinta seperti tumbuh.

Afwan, aku bukan pujangga yang hendak membahas tentang cinta. Aku juga tidak sedang mencampuri urusan orang lain (Aku hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara.. yang wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin...salah langkah.

Bila aku salah, atau artikel ini tak berkenan, mohon maaf. Itu saatnya aku untuk dikritisi. Aku ingin bicara atas nama wanita, terlebih akhwat (kalau boleh sih) tolong untuk para ikhwan (atau yang merasa sebagai muslim).

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tetapi itulah fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi.

Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. Namun, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) namun suka karena diperhatikan "lebih".

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta'aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya (afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: ta'aruf.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik. Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu! Ada beda persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama "rasa" dan "pemaknaan"

Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah! Antum memang bukan Mush'ab. Antum juga tak sekualitas Yusuf as. Tetapi antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah. Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa!

Harapan Kepada "Ikhwan Sepotong"

Bismillahirrahamnirrahiim

Semoga para ikhwan sepotong, sadar bhwa dgn mempermainkan akhwat bkn sekadar mendzolimi akhwatnya melainkan juga menzalimi pradaban, krn wanita adalah tiang negara. Dalam rahim seorang wanita kelak akan melahirkan generasi penerus bangsa, akhlaknya menjadi cerminan awal anaknya kelak. Sedangkan apabila para wanita rusak, maka akan sangat berpengaruh dgn kpribadian para generasi penerus peradaban. (Vera Nurviana)

Ikhwan-Akhwat Blacklist

Bismillahirrahmanirrahiim..

Mungkin lucu yaaah kalo ikhwan akhwat yang notabene orang yang alim tapi juga bisa genit hihihi.....Mungkin aja looo kan mereka juga manusia, punya rasa punya hati hehehe. Ikhwan kalo arti yang bener itu saudara laki – laki, tapi kalo di Indonesia ikhwan itu pastinya beda yaitu cowok yang biasanya pake baju koko,celana gantung melihara jenggot de el el.

Kalo pake celana levis gondrong pake baju kaos oblong ga dianggep ikhwan ( padahal kalo berjuang demi islam paling depan ). Trus kalo akhwat arti yang bener saudara perempuan, yaaa kalo di Indonesia yang biasa pake jilbab ( bukan kerudung atau burqa ) pandangan nunduk terus ( duitnya jatoh kali ! ) dan tertutup banget deh.trus apa hubungannya dengan genit ??? mereka genit ???

Emang sih si ikhwan mungkin ga bilang ma akhwat

trus gimana kalo mereka lagi genit??? bukannya genit tapi gombal yang “islami”....af1(afwan) kalo bilang gombal tapi memang kenyataannya, bahkan mereka seperti ini ini termasuk ikhwan blacklist...ikhwan yang bisa ngerusak ikhwan lainnya. Akhwat juga sama..Yuk kita intip


SUKA SMS ATAU CHAT YANG GA JELAS
Ini ciri – ciri menonjol dari IBL ( ikhwan blacklist ) suka sms-an atau chat yang ga penting sama akhwat ( sama aja akhwatnya juga ! huh ) pertama chatting bilang “salam ukhuwah yaa ukh” eeehh akhwatnya juga futur hatinya gara – gara lihat profilenya “tinggi 185cm keturunan Arab lagi menyesaikan S2 di Al-Azhar, kebetulan lagi libur panjang jadi pulang ke Indonesia”padahal kalo akhwat ketemu ikhwan item pendek bilangnya jaga pandangan tapi lihat ikhwan kaya di atas luntur hatinya hehehehe....

“hari sudah malam ukh,sholat witir dan lansung tidur dan jangan lupa berdo'a agar mimpi indah”......
akhwatnya bales lagi
“Jazakallah akhi,akhi juga yaaah” ( Gubrak ! )

eeeeeh gamau kalah sama orang pacaran jam 2 pagi misscalin abis itu sms-an lagi “ukh dah bangun?, jangan lupa tahajud?”
di ladenin lagi ma akhwatnya
“sudah kuq, ana habis wudhu nih baru mau sholat, akhi sudah?”

“Alhamdulillah sudah ukh!” GEDUBRAK ( lebih parah dari gubrak )

Kalian mau tau kan pacaran yang “islami” ????? tuh contohnya

“si Ani jalan mundur , hari gini dah tidur ?”
“si Emen julan tomat, cemen amat”
“buah aren dimakan rusa,orang keren lagi buang pulsa” hehehe


TAAT KALO ADA YANG LIHAT

Iklan banget ga sih? Aha bener kok...kalo ada akhwat buru – buru kaya jojon ditaekin celananya biar ga isbal hehehe.....kalo dateng buat halqah ogah -ogahan soalnya ketemu sama yang sejenis, coba kalo lagi liqo waaaaah paling cepet kalo dateng, udah cepet datengnya duduknya dibelakang lagi biar bisa lirik – lirikan ( gaswat ) yang akhwat juga sama aja lagi mau aja ikut ngelirik juga ( ckckck... ) yang lebih parah lagi kalo rapat LDK akhwat sampe pulang malem juga mau ( astagfirullah ) kemana iffah (harga diri) mu ukh ??? ( apa ga masuk waktu halaqah tentang iffah ? ).

SALAM DARI Ikhwan (maaf) Genit!!!

--baca yg benar ya..jgn separo- separo, nanti jadi salah ngerti. :D


Hai cewek, ups! Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah! Haha saya hanya niru apa yang biasa ikhwan yang ucapkan kepada ukhti, hmm untuk nyebutnya kadang saya ga bener maklumlah bahasa Arab saya kan ga pernah belajar, baca Iqro aja plentat-plentot, tapi yang penting keliatan kalo saya ikhwan deh.

Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian? Saya ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo saya liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy … apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat saya tertarik

Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… saya rasa enggak, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih?Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?

Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, saya ajak makan bareng udah bisa cium pipi, saya ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti saya boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.

Hei manis, tahukah sealim apapun kalian , saya udah tau kelemahan wanita, karena kalo saya ga tau kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa saya ajak kenalan langsung lu nolak? Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun saya dapet nomor telepon lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telepon saya.

Tapi saya tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan saya udah niat harus bisa menaklukkan kalian . Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah saya ga biasa ngucapinnya.
Mulailah saya menelusuri apa itu ikhwan?. Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah saya lakukan, lalu apalagi?hmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting saya ikut dulu

Dalam waktu dua minggu berubahlah saya seperti ikhwan, plus facebook dan blog saya terlihat islami, dan mulailah saya mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Saya ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis saya bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti” , dan kau balas gitu juga.(Akhina Ifa: Ehmm)

Mulailah jerat itu saya pasang, kau berani kasih nomor telepon ke saya, dengan itu saya bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, (Akhina Ifa: Masya Allah. Parah!) padahal saya ga sholat dan kebetulan ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan saya kucing air! Hmm… memang susah juga menaklukkan kau, saya harus berkorban banyak nih.

Mulailah saya menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran , tentu aja saya juga stanby di internet biar saya bisa cari jawabannya di internet. Oh saya baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus, ya udah saya juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat saya ada .

Pulang ngaji saya coba ajak pulang bareng naik motor , dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal saya serang kelemahan setiap wanita yaitu kupingnya.

Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi saya yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe… emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita!

Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal saya sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.

Saat kau memakai tas ransel , tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh kan?

Ga itu aja kok, kalo saya liat lu pake baju yang gelap terus pasti saya tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh saya, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa saya nikmatin.

Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, saya mau incer yang bener-bener tertutup , pasti lebih tertantang, kapan lagi sih saya bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat sayalah .

Sial, kenapa ga ada pacaran islami , pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi saya ga nyerah kok, kenapa saya ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja saya nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.

Biarin lama, yang penting saya kek janji dulu , dengan gitu saya bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung saya bisa melakukan lebih dengan ini, dan saya yakin bisa!

Saya tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan saya akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran saya sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu!

-- taken from www.mujahidcool. multiply. com --

Hargai siapa yang akan engkau nikahi..

Bismillahirrahmanirrahiim...

Hargailah siapa yang akan engkau nikahi, perihalahan hati untuk memberikan cintamu kepadanya walaupun engkau belum pernah melihat sosoknya sekalipun. Dia pemberian dan Karunia Allah kepadaMu. Dan tentunya dia pasti akan menjadi pendampingmu. Maka Cintailah yang pasti akan menjadi pendampingmu. Karena Cintamu tidak sia-sia ketika mencintainya, lantaran Cintamu itu pasti akan terjadi...
Insya Allah.

Against The Virtual Khalwat

Bismillahirrahmanirrahiiim...
Jikalau mengetahui bahwa lawan jenis merupakan godaan terberat, maka jangan pernah mencoba untuk membuat syaitan menjadikan indah perbuatanmu terhadap sikap mu dan dirinya. Janganlah membuat Kekasih Sejati yang Mencintaimu Cemburu, Karena Dia dapat Cemburu, ketika seorang diri bermaksiat kepada di hadapanNya. Bertaubatlah, karena kekasihmu itu Mencintai orang-orang yang bertaubat dan Mensucikan diri...

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. Al-Araaf:27

Pautkan Cintamu terhadap Saudaramu kepada Keridhaan Allah

Bismillahirrahmanirrahiim...

Katakanlah bahwa kamu mencintai siapapun karena Rabbmu, agar cintamu dan cintanya dapat terpaut kepada Allah, namun, janganlah kamu mengatakannya kepada yang bukan mahrammu, krn bisa jadi bukan hatinya yang terpaut kepada Rabbmu, melainkan hatinya justru terpaut kepada siapa yang mengatakannya. Jika kamu mencintai mereka karena Allah, maka bantulah mereka menjaga kesucian hatinya kepada Rabbnya dan biarkan mereka mengisi hatinya hanya untuk yg halal baginya...

Maafkan Aku..

Maafkan Aku, Wahai Yang Dirahmati...
Kepada kalian...

Maafkan aku, jika aku membuat hati kalian tidak terjaga...
Sehingga, sangat menggangu waktu-waktu berharga kalian...

Maafkan aku, jika sikapku dapat mengotori hati kalian...
Sehingga, membuat kalian terbayangi kehampaan...

Maafkan aku, jika karena aku pandangan kalian tidak terpelihara...
Sehingga, dapat menumpulkan ketajaman hati kalian...

Maafkan aku, jika ucapan aku, diri kalian menjadi rentan...
Sehingga, cenderung membuat kalian berharap...

Maafkan aku, jika caraku membuat fikiran kalian terbuai...
Sehingga, menjadikan kalian selalu bertanya-tanya...

Maafkan aku, jika karena aku kalian harus mengorbankan waktu-waktu penting kalian...
Sehingga, kalian menghisasi hari-hari dengan perbuatan sia-sia...

Maafkan aku, jika karena aku air mata kalian terkuras sia-sia...
Sehingga, air itu jarang keluar ketika Shalat Malam...

Untukmu, wahai yang dirahmati...
Maafkanlah, makhluk yang lemah ini...

Dari, ...
Aku yang alfa...